TULUNGAGUNG - Tim Satgas Pangan Kabupaten Tulungagung, menyambut bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H, melakukan pengecekan harga dan ketersediaan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional.
Tim yang terdiri dari Satreskrim Polres Tulungagung, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperinda), serta Bulog, melakukan inspeksi di Pasar Wage dan Pasar Ngemplak. Jumat (08/03/024)
Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Mohammad Nur menjelaskan bahwa tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasaran di Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1445 H.
Tim fokus mengecek ketersediaan bahan pokok dan harga beras, termasuk stok beras di gudang Bulog.
"Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa saat ini harga bahan pokok masih stabil tanpa lonjakan signifikan, dan stok bahan pokok cukup aman hingga lebaran nantinya," ungkap AKP Nur.
Pemantauan harga dan stok bahan pangan akan terus dilakukan setiap hari di pasar hingga lebaran.
"Kita akan terus melakukan pengecekan terkait harga dan stok bahan pokok setiap harinya, termasuk stok yang ada di Bulog," tegasnya.
Sementara itu, Sutingah salah satu pedagang sembako di Pasar Ngemplak mengakui jika saat ini tengah terjadi penurunan harga beras.
Dimana, harga beras eceran mulai dari yang terendah Rp14.500 per kilogram untuk jenis beras yang biasa, sedangkan medium Rp15. 500 per kilogram, serta jenis Premium Rp16.500 per kilogram.
"Dulu harga beras medium bisa tembus Rp17.000 per kilogramnya. Kini sudah mulai mengalami penurunan Rp 1000 per kilogram nya," ujarnya.
Suntingah menyebutkan jika sembako yang mengalami kenaikan yakni komoditi gula pasir. Yang mana harga sebelumnya Rp16.000 kini naik menjadi Rp17.000.
"Yang lagi naik komoditi gula pasir, naik menjadi Rp17.000 per kilogramnya," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Bulog Tulungagung, David Donny Kurniawan menerangkan selain penyaluran beras bantuan pangan.
Pihaknya juga menjalankan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan ( SPHP ) Beras yang dilaksanakan Badan Pangan Nasional atau Badan Pangan Nasional (NFA).
Program ini bertujuan menekan harga beras dengan memberikan kemudahan kepada mitra rumah Bulog untuk menebus beras dengan harga yang terjangkau.
Melalui konsep mitra rumah Bulog bisa menebus Harga DO Rp 9.950 per kilogram, dan mereka bisa menjual ke masyarakat, tapi tidak boleh menjual di atas HET Rp 10.900.
"Dua penugasan ini dimaksudkan oleh pemerintah ini untuk menekan harga beras khususnya di area kerja kami masing-masing," tandasnya.