BOJONEGORO - Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bojonegoro secara tegas menolak kampanye hitam atau black campaign yang terjadi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada 14 Februari 2024 mendatang.
Hal tersebut, disampaikan Ketua PC PMII Bojonegoro, Danang Prasetyo yang berkaca pada aksi kampanye hitam yang dilakukan oleh oknum mahasiswa di Kabupaten Lamongan. Hal itu, justru akan membuat situasi Pemilu menjadi memanas.
Menurutnya, situasi menjelang Pemilu serentak 2024 semakin memanas, terlebih di media sosial (medsos). Hal tersebut, lantaran maraknya kampanye hitam yang menjelekkan atau menjatuhkan salah satu politisi, partai, dan paslon tertentu yang bertujuan untuk memperkeruh suasana.
“Kampanye hitam hanya akan memperkeruh suasana,” ungkap Danang kepada awak media, Sabtu(13/1/2024).
Danang menjelaskan, Pemilu sudah di depan mata dan sebentar lagi masa kampanye akan usai, namun semakin banyak modus yang digunakan oleh oknum atau sekelompok yang tidak bertanggung jawab untuk memperkeruh situasi politik dan Kamtibmas.
Oleh sebab itu, dirinya mengajak seluruh lapisan masyarakat dan mahasiswa di Kota Migas (sebutan lain Bojonegoro) untuk tidak percaya black campaign dengan bentuk apapun.
“Apabila Masyarakat mengkampanyekan partai dan politisi idolanya, baik secara langsung atau melalui medsos, gunakanlah cara-cara yang sesuai dengan aturan hukum, supaya nantinya dapat melahirkan pimpinan yang bijaksana dan amanah,” tegasnya.
Danang berharap, dengan adanya sistem demokrasi yang sehat dan pemilu aman damai dapat melahirkan pemimpin nasional yang proporsional dan profesional, serta mampu membawa kemakmuran bagi masyarakat, bangsa dan negara. [*]